Saturday, December 14, 2013

Meneladani Kisah Nabi Zakariya as

Assalamualaikum...
Annyeong...
Salah satu tujuan berumah tangga adalah untuk memperbanyak keturunan. Kehadiran seorang anak menjadi pelengkap kebahagiaan baik bagi kedua pasangan maupun bagi keluarga besar. Apalagi bagi mereka yang paham keutamaan keturunan, selain sebagai penerus nasab, anak juga akan menjadi tabungan akhirat bagi orang tua jika mereka mendidik anak-anaknya menjadi anak yang soleh/solehah. Bahkan bagi sebagian kecil orang ada yang berkeinginan mempersembahkan anak-anaknya untuk menjadi pejuang di jalan Allah.

   Namun ada beberapa hal yang menyebabkan sepasang suami istri belum dikarunia keturunan, entah karena satu atau beberapa hal yang belum mereka ketahui. Berbagai ikhtiar tentunya dilakukan pasangan ini agar segera dikarunia keturunan, baik dari sisi medis, tradisional, sampai alternatif. Hal itu dilakukan semata-mata hanya untuk mendapat keturunan.

   Namun satu hal yang perlu diingat, bahwa keturunan adalah sebuah kelahiran yang terjadi hanya karena izin Allah, hak mutlak milik Allah disini, oleh karena itu jangan pernah kita lupakan berdoa mengharap rahmat Allah. seperti firman Allah:

لِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ يَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ إِنَاثًا وَيَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ الذُّكُورَ (49) أَوْ يُزَوِّجُهُمْ ذُكْرَانًا وَإِنَاثًا وَيَجْعَلُ مَنْ يَشَاءُ عَقِيمًا إِنَّهُ عَلِيمٌ قَدِيرٌ

“Hanya milik Allah kerajaan langit dan bumi. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberi anak perempuan kepada siapa saja yang Dia kehendaki, dan Dia memberi anak laki-laki kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Atau Dia memberi sepasang anak perempuan dan laki-laki. Dia juga yang menjadikan siapa saja yang Dia kehendaki sebagai orang mandul. Sesunguhnya Dia Maha Mengetahui dan Maha Kuasa.” (QS. As-Syura: 49 – 50).

   Teringat kisah nabi Zakariya as. yang telah renta dan istrinya yang mandul, dalam usia yang sudah tua beliau memanjatkan doanya kepada Allah, hal ini dikisahkan dalam permulaan surat Maryam:

رَبِّ إِنِّي وَهَنَ العَظْمُ مِنِّي وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْباً وَلَمْ أَكُنْ بِدُعائِكَ رَبِّ شَقِيّاً * وَإِنِّي خِفْتُ المَوالِيَ مِنْ وَرائِي وَكانَتِ امْرَأَتِي عاقِراً فَهَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ وَلِيّاً * يَرِثُنِي وَيَرِثُ مِنْ آلِ يَعْقُوبَ وَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيّاً

"Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku. Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedang istriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putra, yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebahagian keluarga Ya’qub; dan jadikanlah ia, ya Tuhanku, seorang yang diridai"

   Terdengar seruan dari sisi Tuhan: “Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan namanya”.

   Nabi Zakaria as menjawab: “Ya Tuhanku, bagaimana akan ada anak bagiku, padahal istriku adalah seorang yang mandul?”

   Dijawab: “Demikianlah, hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan sesungguhnya telah Aku ciptakan kamu sebelum itu, padahal kamu (di waktu itu) belum ada sama sekali”.

   Karena memang sesungguhnya rahmat Allah itu begitu besar. Sebesar apapun kegelisahan kita berharap sesuatu, karunia Allah jauh lebih besar. Kekuatan doa itu sungguh dahsyat, sebagaimana doa nabi Zakariya as, ketika berdoa memohon keturunan pada Allah:

رَبِّ هَبْ لى‏ مِنْ لَدُنْكَ ذُرِيَّةً طَيِّبَةً اِنَّكَ سَميعُ الدُّعاء“

"Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa”. Dan tak lama kemudian Allah mengabulkan doa tersebut.

   Sesungguhnya Allah mendengar setiap doa,namun bukan berarti serta merta saat itu doa tersebut dikabulkan. Allah lebih tahu dari manusia kapan doa itu tepat terjadinya. Oleh karena itu sebagai manusia hendaknya kita tak pernah berhenti berdoa dan berikhtiar serta terus berfikir positif pada Allah untuk mendapat keturunan, sedangkan hasil dan waktunya tetap dipasrahkan pada Allah.

Semoga Allah memberkahi kita.

PS. Tulisan ini adalah sebuah 'selftalk',yang saya dedikasikan untuk semua pasangan yang belum dikarunia keturunan, terutama unuk saya dan suami untuk tetap bersabar menunggu karunia Allah tersebut terjadi. Semoga Allah menjadikan kita orang-orang yang sabar dan bertawakal,amiin...


(Dari berbagai smuber)

No comments:

Post a Comment