"Ketika aku mengingat wajahnya yang ada hanya keinginan membuatnya tertawa, selamanya. Ketika aku menyebut namanya dalam doaku yang ada hanya kebaikan selalu bersama tiap harinya. Ketika aku mengingat cintanya yang ada hanya keinginan untuk disatukan kembali kelak di surgaNya, selamanya"
Dalam hampanya hatiku akan kepasrahan atas kebingungan yang berkecamuk dihatiku, dia, lelaki yang kelak menjadi abi untuk anak-anakku mengingatkan berat perjalanan cinta kami hingga hari ini. Dia ingatkan kembali hari dimana tak ada harapan bagi cinta kami bersama 4 tahun silam, dan Allah menjawab lain akan kepasrahanku. Semakin aku mengingatnya, semakin sesak dadaku dipenuhi cinta kepadanya, pada suamiku.
Dia bisikkan betapa gigihnya aku berjuang dalam cinta kami, dan diingatkan betapa dia ingin menyerah dengan segala kekurangannya. Cinta yang aku inginkan bukan materi atau rupa, kau tahu dengan jelas suamiku, namun saat itu tak cukup percaya diri dirimu dengan segala kurang dan lebihku.
Setiap mendengar dia mengucap segala tentang kami dimasa lalu, selalu ingin aku menitikkan airmata dan semakin menyadari aku semakin mencintainya dari setiap detak jantungku.
Setiap mendengar dia mengucap segala tentang kami dimasa lalu, selalu ingin aku menitikkan airmata dan semakin menyadari aku semakin mencintainya dari setiap detak jantungku.
Meski kadang aku merasa dholim padanya saat aku merajuk manja tanpa alasan, marah berlebihan, atau cemburu meski aku tahu betapa dia sangat mencintaiku. Meski kemudian dalam setiap pertengkaran selalu menyisakan luka, namun sepersekian detik sejak luka itu ada, dia merengkuh erat mencoba meyembuhkan setiap luka yag kami ciptakan bersama.
Hubbybi, suamiku sayang,
Kau tahu betapa dalam aku mencintai hati dan dirimu. Saat orang lain tidak menganggapmu ada, kau tetap raja untukku. Yang selalu akan aku layani dengan cinta dan ketaatanku demi ridhomu dan surgaNYA. Yang selalu ada dalam doaku meski kadang bekas luka yang tercipta antara kita belum mengering. Karena engkau adalah imam yang akan menuntunku ke surga. Engkau adalah separuh nyawa yang akan membawa mati ruh kehidupanku jika tak ada. Engkau adalah kekuatan untukku menghadapi setiap ujianNYA
Saat engkau tak ada, dunia serasa begitu sulit untuk aku taklukkan seorang diri. Saat engkau tak lagi dipihakku, berat rasanya langkah kaki untuk bisa hidup kembali. Saat abi marah, ingin rasanya aku lukai dirku sendiri demi bisa melihat tersenyum dan ridho kembali padaku.
Hubbybi, suamiku tercinta.
Inilah istrimu yang lemah akan hatinya. Yang hanya bisa menangis tersungkur pada Rabbnya saat kau tak mau lagi menemaninya, berharap DIA segera memanggil istrimu ini agar tak melihatmu terluka. Istrimu yang masih kekanakkan menempatkan cemburu pada hatinya. Atau kadang mengeluh bertanya pada Tuhannya "mengapa begini mengapa begitu". Yang kadang lupa bahwa ujian Allah adalah sesuai kadar agama hambaNya hingga kadang berputus asa dan khawatir akan masa depannya.
Hubbybi, suami dunia akhiratku, in syaa Allah..
Maafkan setiap kekurangan istrimu yang mungkin tanpa sengaja membuatmu malu atau tersinggung. Maklumi kemanjaan istrimu yang mungkin membuatmu harus menghabiskan waktu memeluknya agar tenang kembali. Aku mencintaimu dengan hati dan hidupku. Semoga kelak kita dimatikan bersama dalam keadaan khusnul khotimah dan dibangkitkan bersama untuk disatukan kembali disurgaNYA, aamiin..
Cintamu yang besar akan selalu menjadi semangat untukku menjadi lebih baik dari hari ke hari. Kasihmu yang begitu tulus akan selalu membawa senyum untukku, selamanya, terima kasih untuk semua cintamu
-istrimu yang begitu sangat mencintaimu-
No comments:
Post a Comment