Monday, May 25, 2015

Karena Semua Akan Berakhir

Assalamualaikum...
Annyeong...
Ada rasa yang menyeruak pelan namun menenangkan dalam hati ini. Bukan karena sedang ketiban bulan atau sedang beruntung mendapat undian, namun hanya sebuah kedamaian saat menyadari bahwa semua pasti akan berakhir.

Disuatu masa, mungkin pernah kita terjepit dalam sebuah masalah. Membuat semua yang kita lakukan serasa tidak ada artinya dan stres berlebihan karena kekhawatiran. Apapun pasti akan kita lakukan demi keluar dari masalah itu. Adapula yang bersuka cita dalam euforia keberhasilan atau bahagia yang berlebihan karena apa yang telah kita capai. Saya rasa semua itu adalah hal yang wajar, sangat sering terjadi dan umum.

Namun pernahkah kita merenung atau sedikit menyadarkan diri bahwa setiap cerita dalam kehidupan kita akan berakhir dan akan berganti dengan sebuah cerita baru. Apakah itu sebuah cerita sedih atau cerita bahagia, pastinya akan berlalu dan membawa cerita baru dalam hidup ini. Seperti halnya dalam jenjang sekolah, bisa jadi kita selalu bahagia saat di bangku sekolah dasar, bangga dengan berbagai prestasi yang kita capai, namun satu hal yang pasti bahwa jenjang itu pasti berakhir dan suatu saat kita harus bertemu dan berjuang melawan orang lain yang bisa jadi lebih segalanya dari kita dalam jenjang sekolah menengah.

Itulah kehidupan. Yah, memang kehidupan bukan hanya tentang melawan dan saling bersaing. Namun disadari atau tidak sebenarnya kitalah yang sedang berjuang, bukan melawan atau bersaing dengan orang lain, melainkan melawan diri sendiri. Bisa jadi kita terlalu bangga saat kita berhasil mencapai sesuatu, sampai terlupa batasan antara bangga dan sombong. Padahal semua itu hanya penyambung cerita dalan tiap penggalan hidup kita yang nantinya akan kembali bersambung dengan cerita baru, entah cerita bahagia atau cerita duka.

Begitupula saat kita dilanda derita. Aih... seolah dunia sudah berakhir. Diputusin pacar, dikhianati, bangkrut, semua itu adalah cerita dan pasti akan berakhir. Satu hal yang saya ingin pelajari adalah membiasakan diri dan hati untuk tetap biasa menghadapi apapun yang terjadi. Sebuah hal wajar jika kita berbahagia dengan hal baik yang menimpa kita. Namun jangan lupa bahwa itu adalah nikmat Allah yang harusnya kita mengucapkan terima kasih padaNya dan terus berjuang untuk lurus menjalankan kewajiban padaNya dan menjauhi laranganNya. Karena syukur bukan hanya tentang mengucap terima kasih, namun juga tentang ketaatan kita. Masihkah kita mendekat dan taat kepadaNya disaat kita memiliki segalanya, karena sebuah kebaikan bisa jadi nikmat berikut ujian bagi kita.

Pun tentang keburukan. Adalah hal yang wajar jika kita bersedih atau bahkan menangis saat ditimpa musibah. Namun yakinlah bahwa setiap kebaikan dan keburukan yang yerjadi adalah dariNya dan pasti akan kembali padaNya. tetaplah menempatkan diri diposisi adil pada diri sendiri dan padaNya. Maksudnya tidak menyalahkan keadaan atau menyalahkan Allah. Karena sebuah keburukan yang menimpa kita bisa jadi akan menjadi motivasi bagi kita atau bahkan menjadi pengangkat derajat kita dihadapanNya. Keep calm, semua pasti berakhir. 


Takkan selamanya, tanganku mendekapmu
Takkan selamanya, raga ini menjagamu
Jiwa yang lama segera pergi
Bersiaplah para pengganti... 
Tak ada yang abadi... 

(Tak ada yang abadi - Peterpan) 


No comments:

Post a Comment