Wednesday, June 18, 2014

Saat Kita Futur

Assalamualaikum...
Annyeong...
"yayank dzikirnya kendor ya koq tumben teriak pas kaget? biasanya nyebut Allah"

Asli cuma bisa nyengir pas suami bilang begitu. Iya sih memang saya bukan orang yang dzikirnya kenceng dan sanggup duduk berjam-jam memipil tasbih sambil komat kamit wirid atau sholawatan, tapi bukan berarti saya tidak mencoba berdzikir dalam hati setiap detik sesuai yang suami ajarkan pada saya, meski masih sering teledor juga sih :D

Tapi kalau sampai saya kaget dan teriak 'aaarrggh'  sudah bisa dipastikan saat itu futur menyapa saya, mungkin iya masih mampu baca Al quran 1 juz tiap hari, tapi pasti ada rasa sedikit berat, al ma'tsurat pagi petang pun kadang absen, cuma baca al waqiah kilat terus meluncur ke dapur hehehe...

Beda dengan saat tidak futur, 1 juz itu rasanya kurang, kurang banget malah, bisa berlama-lama disajadah setelah sholat, meski hanya meresapi damainya hati :D
Sebenarnya futur itu apa?
Bagaimana mengatasinya?

source: google.com
Futur menurut bahasa artinya putus setelah tersambung, atau ada juga yang mengatakan malas setelah rajin bekerja. Jadi futur dalam ibadah artinya malas atau berkurangnya hasrat beribadah setelah rajin beribadah. Mengapa ini bisa terjadi? 

Setiap orang pasti pernah mengalami futur, hal ini bisa terjadi kapanpun dalam kondisi keimanan kita, naik turun iman memang hal wajar, yang terpenting bagaimana kita bersikap agar kemalasan beribadah itu tidak berlarut-larut dalam diri kita.  Kemalasan beribadah bisa jadi dikarenakan terlalu seringnya kita melakukan hal mubah, masuknya barang haram atau syubhat dalam tubuh kita, berlebihan dalam ibadah, maupun menjauhkan diri kita dari orang-orang saleh

Kefuturan ini bisa dilihat dari beberapa gejala, jika sudah melanda segera sadar dan memperbaiki diri ya, diantaranya:
  1. Menjadi bermalas-malasan dalam beribadah, baik itu wajib maupun sunnah, terkadang lalai dan mengulur waktu dalam melakukannya. 
  2. Hilangnya beban tanggung jawab dari dirinya tentang kebaikan dan nasib ummat. 
  3. Keras dan Kasarnya hati, sulit menerima nasihat kebaikan dan menjadi kurang sabar dalam kebaikan. 
  4. Menjadi lebih perhatian dan mengutamakan urusan dunia, bahkan sering lalai beribadah karena urusan dunia. 
  5. Sering bicara yang tidak bermanfaat, banyak melakukan hal mubah hingga membuatnya lupa dan malas beribadah. 
  6. Meremehkan dosa-dosa kecil. 
Lalu bagaimana jika futur ini menyapa kita? 
  1. Senantiasa berusaha sekuat  tenaga menjauhi kemaksiatan. 
  2. Istiqomah melakukan ibadah harian, Allah lebih menyukai ibadah yang sedikit tapi terus menerus. 
  3. Mengurangi hal-hal yang bersifat mubah
  4. Memperhatikan kehalalan jenis dan sumber makanan. 
  5. Memperhatikan waktu-waktu terbaik dalam beribadah. 
  6. Mengingat kematian
  7. Bergaul dengan orang-orang saleh, karena bersama mereka kita akan saling menguatkan dalam kebaikan. 
  8. Menghadiri majelis ilmu
  9. Mengingat nikmat Allah
  10. Senantiasa melakukan amalan-amalan sunnah
  11. banyak mengingat Allah dengan dzikir, baik lisan maupun hati
Semoga setelah ini kita lebih  bisa mengontrol hati agar tidak sering mengalami futur ini. 
Dalam sebuah hadits Rasul SAW bersabda: "Sesungguhnya setiap amal memiliki masa semangat, dan setiap masa semangat ada masa futur. Maka barangsiapa ketika futur tetap berada dalam sunnah maka dia telah mendapat petunjuk. Tetapi barangsiapa yang menyimpang darinya (as sunnah)  maka dia telah tersesat " (H R Ahmad) 

wallahu'alam


source: diolah dari berbagai sumber


No comments:

Post a Comment