Monday, October 27, 2014

Kontroversi Kabinet Kerja Jokowi

Assalamualaikum...
Annyeong...
Dari sekian sosial media yang saya punya sebenarnya saya paling enggan membuka Facebook. Dari atas ke bawah isi lini masa masih dipenuhi dengan hujatan, sikap pesimis, ketidakpercayaan dan komentar pedas pada pemimpin dan "timnya"  negeri ini. Enggan berkomentar, hanya see,  read, like (sometimes)  dan sekedar tahu saja, itulah yang terjadi setiap kali saya buka sosial media ini.

Sempat berfikir "bukankah masa saling mendukung telah usai? bukankah masa kampanye telah usai? bukankah sudah tak ada lagi satu atau dua karena sudah di tentukan bahwa kini hanya ada satu yang berhak mengemban amanah rakyat? lalu mengapa para pendukung dan simpatisan ini masih saja sering berkata pedas, sindir sana sindir sini, menghujat, mencela, tidak percaya dan lain sebagainya?

Yang saya tahu saat ini pemerintah dengan "timnya"  adalah bagian yang tak bisa berjalan dengan kebencian dan ketidakpercayaan. Mereka bersedia mengemban amanah yang tanggung jawabnya dunia akhirat hanya demi keinginan membuat bagsa ini menjadi lebih baik (mari berfikir positif tentang ini). Yang tidak semua orang bersedia dengan segala resiko itu, kinerja baik dipuja kinerja buruk dicela. Bahkan mungkin kita lupa poin ini, betul tidak?

Mungkin benar beberapa oknum mendatangkan kepesimisan dalam pribadi rakyat dinegeri ini, namun bukankah ada pertimbangan-pertimbangan yang membuat pemimpin negeri ini memilih mereka dengan (mungkin) masyarakat yang mendukungnya lebih banyak daripada yang menghujatnya dan tentunya tanpa menafikan rekam jejak dan kemampuan mereka. Lalu sebagai masyarakat yang diatur pantaskah jika kita terus menerus mencela dan menghujat para pemimpin kita? sementara mereka telah mengorbankan waktu dan fikiran mereka demi mengatur kita sebagai rakyat (please keep your positive thinking in). 

Saya hanya berfikir alangkah baiknya jika saat ini semua masyarakat Indonesia menerima dengan baik apa yang direkomendasikan pemimpinnya, mengawalnya dengan dukungan agar tetap di garis yang benar, dan mengingatkan dengan cara yang baik jika memang suatu hari mereka melenceng dari aturan yang telah ditetapkan. Melalui media mungkin, atau berupa surat terbuka, pengaduan dengan bukti atau langkah yang lain yang mungkin kawan semua lebih paham dari saya yang awam. Bukankah itu lebih damai bagi semua?

Saya tahu tidak semua orang akan setuju dengan pemikiran saya, tapi kemudian tidak mungkin kan saya menurutkan pemikiran seorang demi seorang untuk mendapatkan apa yang ingin saya sampaikan? Karena yang saya inginkan hanya melihat betapa "sayuk" nya teman-teman saya di sosial media, betapa kita ingin selalu menularkan energi positif dengan menjauhkan postingan yang berbau mencela dan menjelekkan orang lain, betapa kita tetap menjunjung etika dan kesopanan dalam bersosial dan komunikasi dengan sesama meski hanya di dunia maya, ya saya hanya merindukan itu. Lebih dari itu saya hanya tidak ingin melihat "permusuhan" halus kian hari kian terlihat sebagai hal yang "biasa".

Yah, mungkin uneg-uneg saya terlalu panjang, tapi daripada saya pasang status yang sok bijak lebih baik saya "curhat"  lah disini hehehe...
Dan inilah kabinet kerja pak Jokowi -  JK masa jabatan 2014 -  2019:
1. Menteri Sekertaris Negara: Pratikno
" Beliau Rektor UGM Guru besar pemerintahan, Anak desa masuk kota,"
2. Menteri PPN/ Kepala Bappenas: Andrinof Chaniago
"Beliau ahli kebijakan publik, banyak menulis gagalnya pembangunan, saya mengajak beliau
3. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman : Indroyono Soesilo
"Beliau doktor kaya pengalaman, Direktur FAO untuk budi daya laut, perikanan, saya minta beliau mengawal laut,"
4. Menteri Perhubungan:Ignatius Jonan
"Beliau adalah direktur utama PT KAI, jarang pulang sering tidur di kereta api, selain di kereta pai nanti di kapal laut,"
5. Menteri Kelautan dan Perikanan: Susi Pudjiastuti
"Beliau adalah pekerja keras, banyak melakukan terobosan, saya membaca di semua artikel. saya meyakini, bu Susi akan melakukan terobosan di bidang perikanan
6. Menteri Pariwisata :Arief Yahya
"Beliau adalah CEO PT Telkom, profesional yang mumpuni. penerima anugera of the year, hati-hati dengan pak Arief Yahya. Anda bisa dipromosikan,"
7. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Sudirman Said
"Beliau adalah manager bisnis yang handal, aktivis antikorupsi,'
8. Menteri Koordinator Polhukam : Tedjo Edhy Purdijatno
"Mantan Kepala Staf Angkatan Laut,"
9. Menteri Dalam Negeri: Tjahjo Kumolo
"Politisi profesional yang mendegar, tegas, sangat terampil membangun dialog dalam mendukung demokrasi yang berkualitas. Beliau adalah putra solo,"
10. Menteri Luar Negeri: Retno Lestari Priansari Mersudi
"Beliau Dubes Republik Indonesia di Belanda, beliau visoner, Tegas, dan beliau menjadi menteri luar negeri perempuan pertama di Indonesia,"
11. Menteri Pertahanan : Ryamizard Ryacudu
"Sosok pemikir yang loyal pada negara Republik Indonesia. Saya minta menjaga kebijakan pertahanan kita,"
12. Menteri Hukum dan HAM : Yasonna Laoly
"Beliau adalah politisi profesional ahli hukum dan kita harapkan hukum semakin baik,"
13. Menteri Komunikasi dan Informatika : Rudiantara
"CEO, profesional yang telah memajukan industri telekomunikasi"
14. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) dan Reformasi Briokrasi: Yudi Chrisnandi
"Profesional, politisi muda, terampil dan berintegritas,"
15. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Sofyan Djalil
"Beliau ahli strategi keuangan, beliau nakhoda kabninet kerja
16. Menteri Keuangan : Bambang Brodjonegoro
"Ekonom muda, saya minta pak Bambang menata kebijakan kita"
17. Menteri BUMN: Rini M Soemarno
"Profesional, pekerja keras, ketua tim transisi, pernah menjadi menteri, perindustrian. Pekerja yang super cepat, lincah sekali,"
18. Menteri Koperasi dan UMKM: Anak Agung Gde Ngurah Puspa Yoga
"Profesional partai, yang sangat paham dengan usaha kecil dan pariwisata"
19. Menteri Perindustrian: Saleh Husin
"Berpengalaman di bidan industri, pekerja ulet"
20. Menteri Perdagangan: Rachmat Gobel
"Profesional, terbukti dalam pengembagan perdagangan Indonesia,"
21. Menteri Pertanian: Amran Sulaiman
"Praktisi pemikir, wirausahawan muda, sosok petani muda yang berhasil,"
22. Menteri Ketenagakerjaan: Hanif Dhakiri
"Profesional partai,"
23. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat: Basuki Hadi Muljono
24. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Siti Nurbaya
"Mantan sekjen DPD, saya minta mengawal lingkungan hidup,"
25. Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala BPN: Ferry Mursyidan Baldan
"Profesional partai aktif di berbagai isu, ketika di parlemen mengurus isu agraria
26. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Puan Maharani
"Politisi perempuan kaya pengalaman, panglima politik,"
27. Menteri Agama: Lukman Hakim Saifuddin
"Beliau adalah sosok pekerja keras dan terbukti banyak melakukan perubahan.
28. Menteri Kesehatan: Nila F Moeloek
"Senior berpengalaman,"
29. Menteri Sosial: Khofifah Indar Parawansa
"Tokoh perubahan gerakan NU, pernah menjabat menteri,"
30. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Yohana Yembise
"Profesor dari Papua, aktif pada Masyarakat Marginal,"
31. Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah : Anies Baswedan
"Tak usah dipromosikan,semua sudah tahu,"
32. Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi: M Natsir
"Guru Besar Undip"
33. Menteri Pemuda dan Olahraga : Imam Nahrawi
"Politikus profesional, semoga bisa mengawal Asian Games 2018
34. Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal : Marwan Jafar
"Profesional yang aktif, banyak menulis buku. Beliau saat ini harus mengimplikasikan yang telah ditulisnya" (sumber:okezone.com)

Saya ucapkan selamat menjalankan tugas, semoga amanah dan mampu berbuat terbaik untuk bangsa ini. Saya berharap Allah senantiasa memudahkan jalan kebaikan pada Bapak Ibu semua agar Bapak Ibu semua tetap berorientasi pada kepentingan rakyat bukan golongan atau individu dan tetap menetapkan kebenaran Allah dalam tiap langkah dan kebijakannya.
salam hormat

No comments:

Post a Comment