Assalamualaikum...
Annyeong...
Tulisan ini bukan bermaksud mengiklankan produk ataupun kepentingan penjualan lainnya, saya hanya ingin mereview sebuah merk kopi yang memberi cerita sendiri bagi saya. Karena saya pribadi sebenarnya lebih menyukai kopi yang digoreng langsung oleh nenek saya dibandingkan kopi pabrikan karena aroma kopi dan jahenya yang begitu hangat di badan saya.
Annyeong...
Tulisan ini bukan bermaksud mengiklankan produk ataupun kepentingan penjualan lainnya, saya hanya ingin mereview sebuah merk kopi yang memberi cerita sendiri bagi saya. Karena saya pribadi sebenarnya lebih menyukai kopi yang digoreng langsung oleh nenek saya dibandingkan kopi pabrikan karena aroma kopi dan jahenya yang begitu hangat di badan saya.
Kopi Kapten adalah salah satu kopi "kelas bawah" yang diproduksi oleh PT Santos Jaya Abadi, Sidoarjo. Artinya kopi ini memang bukan kopi mahal karena per bungkusnya hanya seharga 2000 - 3000 rupiah saja dengan netto 60 gram. Tidak ada kemasan dengan berat lain, entah mengapa perusahaan tersebut memproduksi seperti itu. Makanya mungkin kita tidak akan menjumpai iklannya di televisi, hanya radio lokal saja yang memuat iklannya.
Konsumsi kopi ini bermula ketika saya kebagian jatah membuat kopi untuk peronda malam di lingkungan saya tinggal, kopi yang biasa kami konsumsi di rumah kebetulan tinggal sedikit, tak cukup untuk satu termos, akhirnya saya ke warung dekat rumah dan membeli beberapa bungkus kopi Kapten ini. Dari kejadian ini saya menyisakan 1 bungkus kopi yang akhirnya saya suguhkan ke suami, dan komentarnya diluar dugaan "kopinya koq enak banget yank, beda dari biasanya, pake kopi apa?" dan saya menjawab sambil terus mengintrogasi apa serius perkataannya. Karena itu akan menentukan daftar belanja saya, tentunya seorang istri akan belanja apa yang disukai suami dan isi rumahnya saja kan? Dan kejadian seperti ini kembali terjadi pada beberapa teman suami yang main ke rumah, mereka terpesona dengan kopi ini sampai salah satu dari mereka membuat ide saya buka warung kopi, what a freak idea :D
Okelah kalau begitu sejak saat itu kami menjadikan kopi Kapten sebagai kopi yang kami konsumsi sehari-hari dirumah. Tentunya dengan racikan yang tepat ya agar kopi tetap istimewa di lidah suami :)
Dan saya rasa kopi ini merupakan kopi yang tidak banyak membual karena dalam kontennya ditulis bahwa kopi ini mengandung 60% kopi asli dan tambaham serelia (semacam biji-bijian), jarang kan ada merk dagang seperti ini? Dengan aroma khas kopi pedesaan apalagi jika disajikan dalam cangkir tanah pasti menambah cita rasanya yang menggiurkan. Pokoknya patut dicoba :D
diolah dari berbagai sumber
No comments:
Post a Comment