Assalamualaikum
Anyeong...
Setelah ikut kekinian dengan asinan rambutan di Instagram, rasanya kurang afdhol kalau blog ini belum membahas tentang asinan buah yang segar tersebut. Awalnya saya kurang tertarik dengan asinan ini karena memang pada dasarnya saya kurang suka dengan rambutan, kalau tidak dicuci kadang bisa batuk. Namun karena timeline Instagram saya semakin penuh dengan banyaknya makanan ini, ditambah pula beberapa teman satu komunitas mem-posting hampir bersamaan asinan ini, jelas naluri ini jadi tergoda. Mulai dari tergoda rasanya sampai tergoda dengan pembuatannya.
Rambutan sendiri sebenarnya adalah buah tropis yang kaya manfaat. Selain harganya relatif murah, mempunyai rasa sedap dan segar, dia juga memberi manfaat yang banyak apabila dikonsumsi secara tepat. Rambutan disinyalir mengandung karbohidrat sebagai sumber energi, kaya akan protein dan mempunyai kandungan serat yang mampu membantu dalam proses pencernaan. Selain itu, rambutan juga banyak mengandung mineral seperti kalsium, zat besi, fosfor, niacin, potasium, magnesium, vitamin A dan vitamin C yang sangat bermanfaat sebagai antioksidan alami pada tubuh, tentunya ini adalah manfaat yang berlimpah kepada kita.
Belum lagi jika kita mau mengkaji lebih dalam, ternyata rambutan mampu menjadi bahan yang mampu mencegah beberapa macam penyakit seperti hipertensi, sariawan, kolesterol, kanker, membantu pada kesehatan ginjal, mencegah adanya gangguan pada kehamilan dan lain sebagainya. Yang tentunya semua manfaat ini akan menjadi nyata jika dimakan dalam porsi yang tidak berlebihan. Agar tidak bosan, tentunya asinan menjadi salah satu alternatif hidangan yang bisa disajikan untuk menghadirkan rambutan dalam kehidupan sehari-hari. Karena apabila kita ingin menjadikannya jus atau menu yang lain tentu hidangan tersebut kurang tepat. Apalagi proses pembuatan asinan yang relatif mudah dan sederhana tentu bukan alasan untuk tidak mencoba kuliner yang sedang hits ini kan?
Maka ketika ada sisa rambutan sedikit beberapa waktu lalu, saya pun mengupasnya dan menjadikannya asinan rambutan. Dan ternyata daebakkk...rasanya ciamik cuyy.. Antara manis, asem, asin, pedes, dan seger bercampur jadi satu memberi rasa sensasional yang tak terlupakan. Belum lagi kalau kita menyimpannya lama di kulkas kemudian menghidangkannya dalam kondisi dingin ditambah bongkahan es batu diatasnya, slurrrppp...Kuahnya jadi berlimpah dan segeerrrrr banget.
Dan tadi pagi ketika di meja ada sisa rambutan lagi, tanpa fikir panjang saya pun menjadikannya asinan lagi. Daripada membusuk mubadzir kan lebih baik jika diberdayakan menjadi menu lain yang lebih disukai, betul gak?. Tapi kali ini saya kurangi cabenya karena bikin dan makannya bareng ponakan yang kurang suka rasa pedas. Baiklah tanpa banyak bicara ngalor ngidul lagi, saya bagi cara membuat asinan rambutan ini ya kawans
ASINAN RAMBUTAN
Bahan:
- 1/2 kg Rambutan, kupas dan cuci dengan air matang
- 5 buah cabe rawit, potong kecil (atau sesuai level kepedasan masing-masing)
- Gula dan garam secukupnya
- Air perasan jeruk nipis/jeruk limau secukupnya
- madu (optional, bisa di skip)
Cara Membuat:
- Aduk rata semua bahan, cek rasa. Diamkan dalam kulkas minimal 30 menit
- Sajikan dingin, jika ingin kuah berlimpah, bisa ditambah potongan es batu
Kalau sudah tau rasanya, hemmmm...dijamin suka deh dan pasti pengen bikin lagi dan lagi. Selamat mencoba ^^
No comments:
Post a Comment